OPINI

NASIP ORANG PAPUA ERA REFORMASI
Frefektif Kematian

ketika memasuki Era    Reformasi kita dapat ketahui bersama bahwa nasip Orang Asli Papua terus Nmengalami Musiba terkait “Kematian manusia”, Kematian manusia ini tidak bisa diatasi oleh siapapun hanyalah Sang Pencipta.

Dengan demikian, kematian tak henti-henti di Erah Reformasi hingga lupa waktu adalah kematian orang asli papua (OAP) Baik itu, kematian secara sengaja maupun ketidak sengajaan. Angka kematian tertinggi di seluruh Indonesia berdasarkan Badan pusat Statistik jakarta (BPS) Tahun 2022 berada di papua dan papua barat.

Jumlah angka kematian belita di provinsi papua dan papua barat dengan skor provinsi Papua barat yakni 47,23%. sedangkan provinsi papua yakni 49,04%. sementara ini angka kematian paling tertinggi di provinsi Papua kabuten Nduga-ma yakni jumlah kematian sebesar 75,83% dibandingkan kabuten lain seperti Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai, Timika dan Intan-jaya masi dibawa serata.  Kemudian Kami belum dapat terhitung ditahun-tahun sebelumnya dan setelahnya tentang angka kematian tersebut.

Kematian ini bukan hanya satu atau dua dampak saja namun, kita melihat secara realita dilapangan ada berbagai aspek dampak yang menyakibatkan orang papua terus meninggal dunia dan mati secara tiba-tiba di setiap hari dan bulan tanpa penyebab serta  ada beberapa kelompok yang penyebab kematian koronologis_nya  sangat jelas. 

Dampak - dampak kematian; 

Saya akan mengulas kematian orang asli papua (OAP) prefektif penulis oponi, hanya dari dua aspek penyebab utama secara umum di papua dan papua barat.

Narkoba merupakan salah satu aspek penyebab utama bagi orang papua terutama minumna keras seperti Alkohol, Bir bintang dan beberapa minuman keras lainnya. Oleh sebab itu, saya sepakati dengan daerah Pugatadi I/II, Ugapuga dan Goodide  kabuten dogiyai dimana membuat peraturan daerah (PERDA) pada tahun 2021. berdasarkan UU  nomor 29 tahun 1947 pasal 6 atau bunyinya tentang barang siapa yang termasuk dalam salah satu golongan siapapun yang dijual minuman keras dikenakan Hukuman denda paling banyak 2.000.00. Saya merasa Salah satu alternatif yang kita dapat mengatasi kamatian orang asli papua adalah melahirkan peraturan daera (PERDA) di setiap kabuten masing-masing.

Kecalakan kendaraan; hal ini merupakan kematian secara ke-tidak senagajaan dimana penyebab kematian ini adalah terjadi setiap hari /bulan sehingga, terus meningkat angka kematian di papua dan papua barat.   Kemudian fenomena tersebut melihat pada beberapa laman media terkini dipapua juga selalu melaporkan dan dapat shere melalui media social lainnya. Jika dapat diatasi maka altenatif yang temukan adalah control & Kewaspadaan saat berkendara.

berikut kami melampirkan file decumen :

DOWNLOAD